Program BIPA Cilacs Ajak Mahasiswa Asing Mengenal Budaya Lokal

Kemahiran berbahasa Indonesia yang baik menjadi penting dikuasai bagi mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Indonesia, tidak hanya dibutuhkan dalam aktivitas akademis namun dapat membuka peluang dalam menggali dan mengenal khasanah Indonesia secara lebih luas, baik kehidupan sosial maupun budaya. “Telah menjadi harapan bersama agar mahasiswa asing dapat turut menjadi agen dalam mempromosikan Indonesia di ranah internasional, pengalaman sosial dan budaya yang di dapat selama di Indonesia tentunya menjadi oleh-oleh yang menarik untuk dibagikan saat mereka kembali ke negaranya masing-masing,” ujar Fitri Nugraheni, Ph.D., Kepala Cilacs Universitas Islam Indonesia yang baru saja dilantik dalam kepemimpinan periode tahun 2018 -2022. Sejalan dengan hal tersebut, Cilacs sebagai penyelenggara program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) menawarkan skema pembelajaran bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing yang dipadu dengan sesi pengenalan budaya lokal.

Sesi budaya selain menjadi value added juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih dekat dan mengenal budaya lokal bahkan setelah berakhirnya program BIPA. Seperti yang baru saja dialami 4 mahasiswa asal Australia antara lain Anna Ren’an Ding (University of New South wales), Anjaly Tessa Saji (Macquarie University), Jiyao Joanna Ge (University of Sydney), Hwei-See Kay (university of technology Sydney), mereka baru saja menyelesaikan program BIPA di Cilacs dalam persiapan menempuh Program Indonesian Business, Law and Society (IBLS) di Universitas Islam Indonesia. Sepanjang proses kuliah sebanyak 3 SKS mereka mendapat kesempatan untuk belajar membatik di Museum Batik Yogyakarta serta belajar menari jawa. Tidak hanya itu, tiga dari empat mahasiswa ini berkesempatan untuk melakukan perform  dalam pembukaan salah satu kegiatan studium generale yang dilaksanakan Cilacs pada 15 September 2018 di Kampus UII Demangan.

Menurut Fitri, setiap mahasiswa yang mengambil BIPA di Cilacs akan diberikan kesempatan untuk memilih jenis sesi pengenalan budaya antara lain menari jawa, memasak masakan lokal, membatik, jemparingan, belajar gamelan dan belajar pembuatan keris. “Cilacs juga telah menandatangani MoA kerjasama bersama Career Development Center UNPAR (Universitas Parahyangan)  di Bandung untuk program serupa yang memungkinkan mahasiswa untuk mengenal budaya tidak hanya dari Jawa namun juga Sunda, dengan mengkolaborasi dua lokasi pembelajaran, Jogja dan Bandung, ini adalah salah satu pengembangan yang Cilacs telah lakukan untuk program BIPA di UII, tambahnya. (adt)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *